Hoax disekitar kecelakaan pesawat Lion Air JT 610
Membahas soal berita bohong atau Hoax, seakan tidak ada habisnya, dari permasalahan suku agam dan ras. Seakan negara ini sedang tengelam dalam kebohongan yang disebarkan. Kasus kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 pun tak luput dari sasaran hoax. Sesaat setelah hilang dan putus komunikasi. Banyak hoax beredar tentang nasib pesawat naas tersebut, kabar bohong soal pesawat ramai di jagat media sosial. Disinformasi yang beredar mencakup dari video dan foto kecelakaan pesawat yang pernah terjadi di masa lalu kembali dimunculkan oleh orang-orang yang tidak jelas, menjalar lewat grup WhatsApp dan media sosial. Salah satunya adalah foto tentang orang-orang yang memakai masker pesawat dan berswafoto di dalam pesawat. Informasinya, foto itu adalah kondisi terakhir korban pesawat Lion Air sebelum hilang kontak. Namun ternyata itu adalah kabar bohong. Foto tersebut adalah kondisi penumpang pesawat Sriwijaya saat turbulensi beberapa waktu lalu. Semua penumpang dan pesawat selamat. Selain itu, beredar video yang diklaim berasal dari dalam kabin pesawat Lion Air JT-610. Video itu berjudul, "Detik Detik Jeritan Korban Pesawat Lion Air Jatuh." Video diunggah di akun Youtube Bayu Angga dan sudah ditonton sebanyak 28.818 kali. Dan diketahui kembali bahwa informasi itu hoaks. "Video tersebut bukan penumpang pesawat Lion Air JT-610. Tetapi penumpang pesawat Lion Air JT-353 Padang-Jakarta yang turbulensi dan semua penumpang selamat beberapa waktu yang lalu. Beredar pula hoaks berisi foto badan pesawat yang terbelah dan terdampar di dekat daratan. Foto itu disebut-sebut lambung pesawat Lion Air JT-610.
Selain munculnya hoaks, peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 itu juga dimanfaatkan untuk berternak akun. Misalnya setelah beredar nama Alfiani Hidayatul Solikah sebagai pramugari pesawat tersebut melalui pemberitaan maupun sosial media, muncul berbagai akun Instagram baru. Nama akun-akun baru itu mengacu pada nama asli sang pramugari. Misalnya akun @alfianihidayatul_solikah, @alfiani_hidayatulsolikah07, @alfianihidayatulsolikahhh, @alfianihidayatulsolikah12, @alfiani_hidayatul_solikah, @alfianihidayatulsolikah02, @alfianihidayatulsolikaa, @alfianihidayatul98, dan sebagainya. Kolom bio akun tersebut nyaris sama. Selain itu memiliki jumlah postingannya rendah bahkan sampai tak ada satu pun, namun pengikutnya ada yang lebih dari 10 ribu. Terdapat sejumlah motif seseorang mencari keuntungan di sela ramainya kabar duka terkait Lion Air JT-610. Beberapa di antaranya mulai dari iseng, hingga viral, dan ingin mendulang keuntungan ekonomi. Orang-orang tipe ini, hanya ingin dirinya viral tanpa memikirkan efek sampingnya. Mereka buru-buru membagikan berita atau informasi tanpa mengecek kebenaran lebih dahulu. Biasanya, mereka senang mendapatkan jumlah share unggahan yang banyak ataupun tanda like yang melimpah. Padahal jika dilihat dari kacamata kemanusiaan maraknya kejadian ini seperti manusia Indonesia sudah kehabisan kesadaran dan kehilangan makna hati nurani. Bagaimana dengan keluarga para korban yang melihat berita berita hoax tersebut? Tentu saja akan menambah kesedihan mereka. Kecelakaan Lion AIR JT 610 adalah duka kita semua bangsa Indonesia. Sudah sepatutnya kita menolong dengan apa yang kita miliki, dan turut berbela sungkawa sebagaimana seharusnya. Bukan malah mengeksploitasi dan memanfaatkan keadaan untuk menguntungkan dirinya sendiri. Mulai saat ini kita harus bersatu untuk mencegah berita bohong dan hoax yang meraja lela.
Selain munculnya hoaks, peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 itu juga dimanfaatkan untuk berternak akun. Misalnya setelah beredar nama Alfiani Hidayatul Solikah sebagai pramugari pesawat tersebut melalui pemberitaan maupun sosial media, muncul berbagai akun Instagram baru. Nama akun-akun baru itu mengacu pada nama asli sang pramugari. Misalnya akun @alfianihidayatul_solikah, @alfiani_hidayatulsolikah07, @alfianihidayatulsolikahhh, @alfianihidayatulsolikah12, @alfiani_hidayatul_solikah, @alfianihidayatulsolikah02, @alfianihidayatulsolikaa, @alfianihidayatul98, dan sebagainya. Kolom bio akun tersebut nyaris sama. Selain itu memiliki jumlah postingannya rendah bahkan sampai tak ada satu pun, namun pengikutnya ada yang lebih dari 10 ribu. Terdapat sejumlah motif seseorang mencari keuntungan di sela ramainya kabar duka terkait Lion Air JT-610. Beberapa di antaranya mulai dari iseng, hingga viral, dan ingin mendulang keuntungan ekonomi. Orang-orang tipe ini, hanya ingin dirinya viral tanpa memikirkan efek sampingnya. Mereka buru-buru membagikan berita atau informasi tanpa mengecek kebenaran lebih dahulu. Biasanya, mereka senang mendapatkan jumlah share unggahan yang banyak ataupun tanda like yang melimpah. Padahal jika dilihat dari kacamata kemanusiaan maraknya kejadian ini seperti manusia Indonesia sudah kehabisan kesadaran dan kehilangan makna hati nurani. Bagaimana dengan keluarga para korban yang melihat berita berita hoax tersebut? Tentu saja akan menambah kesedihan mereka. Kecelakaan Lion AIR JT 610 adalah duka kita semua bangsa Indonesia. Sudah sepatutnya kita menolong dengan apa yang kita miliki, dan turut berbela sungkawa sebagaimana seharusnya. Bukan malah mengeksploitasi dan memanfaatkan keadaan untuk menguntungkan dirinya sendiri. Mulai saat ini kita harus bersatu untuk mencegah berita bohong dan hoax yang meraja lela.
Comments
Post a Comment