Surabaya membara

Pelaksanaan drama kolosal 10 November "Surabaya Membara", Jumat (9/11) malam berujung duka. Puluhan penonton terjatuh dari atas viaduk saat kereta dari Sidoarjo menuju Stasiun Pasar Turi melintas. Terjadi insiden tiga orang penonton tewas saat melihat pertunjukan, berikut merupakan identitas tiga korban tewas tragedi drama kolosal "Surabaya Membara" :

1). Erikawati (9) warga Jalan Kalimas Baru No. 61, Surabaya. Erika terjaatuh dari viaduk dan dibawa ke kamar mayat (KM) RSUD Dr Soetomo Surabaya.

2). Helmi Suryawijaya (13) warga Karang Tembok Gang 5, Surabaya. Ia terlindas kereta api yang melintas di viaduk. Jenazah Helmi dilarikan ke kamar mayat RSUD Dr Soetomo Surabaya.

3). Bagus Ananda (17) warga Jalan Ikan Gurami 6/27, Surabaya. Ia meninggal lantaran terjatuh dari viaduk dan langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Dr. Soewandhie, Surabaya.

Selain itu, puluhan orang juga jatuh dari viaduk saat menonton. Mereka kemudian dilarikan ke RS PHC, RSUD Dr. Soewandhie, dan RSUD Dr. Soetomo. Dalam video detik-detik kecelakaan yang tersebar berantai, diketahui bahwa masinis telah membunyikan klakson sebanyak 35 sebagai bentuk peringatan ke masyarakat. Kereta api pun terlihat melintas dengan kecepatan rendah, kereta yang saat itu melintas merupakan Kereta Rel Diesel (KRD) dari Sidoarjo menuju stasiun Pasar Turi Surabaya. Saat melaju, kondektur kereta rupanya menyadari banyaknya kerumunan bocah di jalur perlintasan rel, mereka pun menahan laju kereta semaksimal mungkin. Tapi anak-anak itu malah melempari batu. Usai melempari kereta, ketika kereta mendekat rupanya bocah yang menjadi korban tersebut berusaha menaiki kereta api dari pinggir jalur rel. Namun entah bagaimana, rupanya anak tersebut malah terjatuh. Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan dalam peraturan UU Nomor 23 Tahun 2007, bahwa masyarakat dilarang berada di rel kereta api untuk kepentingan atau aktivitas apa pun. Jalur kereta api tidak bisa dimanfaatkan secara sembarangan karna menyangkut keselamatan perjalanan kereta api.
Drama kolosal 'Surabaya Membara' ini juga merupakan acara rutinan warga Surabaya saat malam Hari Pahlawan. Drama itu mengangkat kisah perjuangan arek-arek Surabaya melawan penjajah. Panitia pun tidak mengantisipasi viaduk sebagai wilayah menonton, tidak ada tim keamanan yang dikerahkan di wilayah viaduk. Hal ini dikarenakan panitia tidak mengantisipasi wilayah viaduk akan menjadi tempat menonton lantaran jaraknya yang jauh dan sulitnya akses untuk menaiki viaduk. Area tersebut memang tidak dipergunakan untuk menonton. Sejak drama sebelumnya dan sebelum drama dimulai, panitia sempat meminta penonton di viaduk turun, namun orang-orang tersebut bersikukuh dan tidak mau turun. Parade drama kolosal "Surabaya Membara" tersebut pun, yang diharapkan menjadi pertunjukkan rakyat malah membawa malapetaka bagi rakyat Surabaya. Acara tidak memberikan pemberitahuan ke Pemkot. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan acara tahunan ini berlangsung tanpa sepengetahuan Pemkot Surabaya. Tidak ada surat pemberitahuan terkait acara tersebut yang dilayangkan kepada Pemerintah Kota Surabaya, Ia melanjutkan bahwa penyelenggara kegiatan tersebut juga tidak melakukan koordinasi dengan Pemkot. Padahal, harus ada surat pemberitahuan dan izin pemakaian jalan yang disampaikan kepada Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya tidak akan memberikan santunan kepada korban kecelakaan kereta api pada parade drama kolosal "Surabaya Membara". Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Risma mengatakan bahwa Pemkot Surabaya tidak memiliki uang tunai untuk memberikan santunan kepada para korban kereta api. Pihaknya hanya akan memberikan bantuan berupa perawatan kepada korban yang menderita luka-luka. Risma mengaku Pemkot Surabaya hanya akan menanggung biaya pengobatan dan perawatan korban lain yang masih hidup namun dalam keadaan terluka. Risma pun merasa layanan yang diberikan sudah maksimal. Risma menerangkan, saat kejadian kecelakaan, Pemkot sudah bergerak cepat. Melalui command center 112, 10 mobil ambulans diturunkan untuk membawa para korban ke rumah sakit.

Comments

Popular posts from this blog

Paspor Jepang nomer 1 di dunia

Hacker dan Konsekuensinya Terhadap Hukum